Pandanglah aku di bawah sini
Meretas banyak jalan tuk kumpulkan ribuan cita
Tataplah dengan kecerahanmu itu
Lalu sunyikan ke-futuran-ku dengan bebunyi motivasi
Melincahlah segesit masalah mendera
Kemudian kalahkan semua
Biar kutiru gerak-gerikmu
Lalu kukaryakan satu senyuman
Ajari aku..
Bagaimana mencari matahari
Menapaki langkah-langkah cahaya bersama terangnya
Menjaring pendarannya dan kusimpan, demi perjalanan gulita
Kesendirian selalu menjebakku
Sesat..
Namun, kebersamaanmu pada jeda-jeda masaku
Umpama rambu-rambu sutra yang menegur jiwaku di simpang jalan
Menyingkap satu hijab
Mengarah pada satu putih
Di antara pandanganku yang meng-abu
Menetaplah abadi
Hmm.. harapanku nan fana
Sedang durasi usiamu
Mungkin tak seirama dengan hidupku
Namun, aku bernafas hari ini
Maka asa masih mampu kulahirkan
Dari rahim do’a
Please.. Sepanjang masa duniaku
Hadirlah di potongan waktu ini
Biar kuhirup aroma energimu dan izinkan kualirkan semua di segenap rasaku
Berbinarlah menengadah ke biru-nya sang langit
Lalu teduhkanku dengan kumpulan semangatmu
Kulukiskan kebesaran inspirasi
Serta kutuliskan benih siratan makna yang terpancar dari jernihmu
Mahkota intuisi yang hiasi keistimewaanmu
Yang kembangi aku wangi
Dan kusemai keindahanmu di taman hati
Mendarah daging bersama kehidupanku
Entah esok
Di mana kau akan tumbuh
Namun, sejak kumenangkap ke-luarbiasaan-mu
Aku masih melekatkanmu pada luahan do’a menganaksungai
Sepanjang Al Kautsar
Sebening Salsabila
Hiduplah di sini.. Dekat.. Dekat.. Dekat
Hingga hanya kucari satu Jadda
Di bentangan semesta
Dalam rangkaian prosesi sujud seorang hamba
Mengiringimu hingga ke surga
Dalam persembahan mahabbah
Balikpapan, 28 November 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar